Kalau aku, pengen ngajak yang nulis status ini berantem!, jawab Cuplis.
Wuih, agresif lu Plis, respon
Jarno melihat ekspresi Cuplis yang menggebu-gebu.
Emangnya aku ayam jago?
Miriplah dikit kalau tampak samping.
Maksud lu?
Ya, mirip dikit. Kan ayam jago gak ada yang banci. Lu kan
agak banci. Kalau ada ayam jago yang agak banci, nah itu bisa mirip banget ma
lu, Plis!
Juancuuuk!
Hahahaha… ra sah sok jantan ngunu ta!
Weh beneran. Kalau aku ketemu ma orang yang nulis status
ini, aku pengen ngajak dia berantem! Siapa nih namanya,,, mana Facebook nya,
tak baca namanya.
Nih, yang ini, Jarno
nunjukin akun Facebook penulis status itu.
Agustian Anjasmara! Juancuuuk… namanya aja dah alay gini. Pantesan
statusnya juga gitu. Dah di unfriend aja, Jarno!
Lho emang itu namanya. Gak alay. Agustian tuh nama aslinya, Anjasmara
tuh nama cita-citanya: ganteng mirip Anjasmara. Makanya dia mati-matian kualih
di jurusan seni rupa dan belajar desain visual juga biar dia bisa bikin mukanya
mirip Anjasmara! Gitu Plis.
Operasi plastik aja, beres.
Ow iya bener. Dia tiap hari melakukan operasi plastik
digital.
Juancuuuk. Emang dasar edan dia orang ya. Nih baca lagi
statusnya dan cermati:
“Kucingku hobine
nangkap tikus, trs dianiaya sampai mati, trs dimakan. Apa dia nggak mikir
kalau-kalau si tikus itu punya keluarga di rumah yang sedang menunggu?” nah
kan, sok tahu banget dia dengan keluarga tikus! Dah tau banyak tikus, kenapa
dia memelihara kucing! Mikir!!
Terus, masalah buat gue??, jawab Jarno, cuek.
Heh! Kamu itu lho! Kita punya kerajaan tikus! Kita beri nama
kerajaan itu “Kerajaan Baginda (baca: Bagian Ndapur –karena berkeliaran di
dapur-)”. Kita memuliakan tikus-tikus yang ada di daerah kita dengan nama yang
indah. Lu malah bilang begitu. Nurani lu di mana, bro?
Aku sih fine fine aja, Cuplis. Tikus tikus itu yang
berkeliaran di Dapur untuk mencari sesuap makanan dan membawanya ke keluarganya
merupakan bentuk jihad! Bagi tikus yang mampu pulang, keluarganya pasti merasa
senang, tetapi bila sebaliknya, maka para tikus yang mati dalam perjuangan,
mereka mati sahid! Dengarkan itu!!
Jihad gak begitu, bro? Bagaimana si janda tikus melanjutkan
hidup!
Eits, jangan salah!! Ini konspirasi besar! Si janda tikus
itu tidak akan terlantar hidupnya karena telah dijamin oleh penguasa!
Apa-apaan ini? Penguasa tikus?!!
Iya!! Penguasa itu menjalin komunikasi serius dengan para
kucing piaraan (rumahan) untuk membunuh tikus-tikus di dapur! Dan si janda
tikus akan otomatis diperistri oleh penguasa tikus!
Anak mereka?
Gampang. Masukin aja ke panti asuhan! Yang penting gak terlantar
di pinggir jalan.
Juancuuk.. aku mumet bro!!
Ilmu mu belum sampai, kisanak!! Belajarlah ilmu terorisme
dulu! Baca!! Hahahaha… karena seperti itulah dunia ini diatur oleh kerajaan penebar
bencana.
Jogokaryan, 221215/0844
0 komentar:
Posting Komentar