Selasa, 17 Mei 2016

Memperkosa Mimpi


Bro, lihat nih. Artikelnya keren. Judulnya “Memperkosa Tanpa Penis”. Beuh mantap!, kata Cuplis.
Kok bisa ya? Memperkosa tanpa penis, tuh gimana caranya?, tanya Jarno.
Lha kok tanya aku toh? Lu pikir aku tau caranya?
Wo, kamu gak tau toh? Lha trus kenapa pamer artikel itu ke aku? Kamu dah baca belum? Siapa tau di artikel itu ada tips and trik memperkosa tanpa penis.
Ndas mu!!! Ini artikel analitis! Dari pemikiran yang mendalam.
Wo, lewat anal toh? Bisa ya?
Asu kowe ki! Pikiran e jangan ngeres dulu! Jangan dipotong-potong, “ANALITIS”!! yang lengkap!
Ow yoyoyo.

Minggu, 08 Mei 2016

Judeg Jogja


Woi Jarno, apa-apaan itu judulnya kayak gitu?, tanya Cuplis.
Lha emang kenapa? Kita mau ngomongin Jogja nih.
Lha tapi judulnya itu lho… pesimis tenan!
Harusnya gimana?
Ya dah deh. Gue ngikut aja. Darimana dapat judul itu?
Terinspirasi dari Raka
Raka siapa, Jarno?
Itu lho Raka itu..halah nama lengkapnya siapa ya... orangnya cungkring, rambut agak kriting, pakai kaca mata.
Raka, raka raka, siapa ya?? Raka Ginting?
Bukan
Raka Wijaya?
Bukan
Raka Thokan (baca: gak pakai celana)?
Ho oh,,kui… wes ah, ra penting mbahas nama… apalah arti sebuah nama bila mawar tetaplah berduri kata Sakespir.
Hahaha, sok nyastra koe ki, seloroh Cuplis.

Jumat, 06 Mei 2016

Hujan Sore Hari


Menyisakan isak tangis seorang anak yang sedang bermain bersama gerombolannya di bawah rintik hujan. Aku berjalan di tepian jalan sambil menatap wajahnya dari kejauhan. Rintik tiada sudi berhenti. Anak itu menangis sambil menggenggam penuh di telapak tangan kanannya tanah berlumpur.

Ku hentikan langkahku dan berdiri mematung di balik pagar rumah tetangga: menyembunyikan diri. Aku mengintai mereka. Ku pikir: tak apalah berhenti sejenak menikmati panggung kehidupan ini. Sebenarnya, aku dalam perjalanan hendak membeli makan siang untuk istriku. Semoga nostalgia ini tidak menjadikannya marah atau galau karena mungkin terlambat pulang.