Rabu, 16 Desember 2015

Lapak Si Bunga, Bunga


Dalam perjalanan menuju ke sana, tampak sepasang bunga Amarilys tumbuh menyepi di tepi trotoar jalan. Mungkin mereka sedang berduka. Beberapa saat yang lalu di awal musim penghujan, mereka mendengar kabar berita tentang saudara mereka di dataran tinggi sana. Miris. Umur mereka tak panjang dan belum menyumbang ide apa-apa untuk keindahan alam sekitar. Sementara mereka pun terjebak pada situasi yang memaksa mereka hanya meratap duka.

Ancuk tenan ya, Jarno, ujar Cuplis.

Kamu misuh dan aku yang jadi sasarannya?, sahut Jarno.

Bukan, bukan kamu tapi kamu iya kamu, Cuplis nunjuk sesuatu yang absurd.

Eh lihat, Plis! Ini kan bunga yang heboh di Facebook itu tho. Yang tumbuh subur di Gunungkidul tapi terus musnah oleh para manusia.

Iya. Tumben otakmu punya ingatan yang baik.

Iya dong. Kalau tentang uang dan bunga, ingatanku tokcer!

Dasar otak mesum!! Mukamu aja yang alim tapi otakmu mesum tingkat mucikari.

Hahahaha …. Jaman sekarang ini jaman gila Plis. Kalau gak gila natural, kita akan dibuat gila konstitusional! Modar po ra kowe, pilih yang mana?

Ancuk kabeh! Eh, kenapa sih, wanita wanita baik gadis atau janda atau bahkan gadis tapi bukan janda diasosiasikan sebagai bunga, sementara lelaki diasosiasikan kumbang? Padahal kan ada juga kumbang betina.

Beuh, tumben pertanyaanmu sedikit berbobot, Plis? Kamu dah sarapan?

Berisik kowe!! Aku lagi puasa nih. Mempuasakan diri dari segala nafsu, termasuk makan!

Welah dalah, cewek ayu tenan kae Plis. Termos e lumayan, Jarno nunjukin seorang cewek yang melintas.

Ndi bro?

Puasa, puasa!!

Sithik thok kok…

Kenapa wanita = bunga dan lelaki = kumbang? Kalau dibalik gimana?

Lhayo gak bisa! Jelas itu!

Lucu ya?

Iya

Hemm.. ngene iki… bunga sesama bunga, ketika mereka saling bermesraan bersenggolan bahkan bersetubuh macam bunga di depan kita ini, kita akan melihatnya sebagai sesuatu yang indah. Bahkan tidak jarang, bunga yang bersetubuh itu menjadi sebuah simbol kesuburan. Lihat sana di berbagai macam hiasan, kamu akan temukan hiasan bunga-bunga yang saling tumpang-tindih. Tetapi sebaliknya, kalau kumbang tumpang-tindih, lhayo mesti lucu. Itu kumbang lagi kawin. Gak mungkin cuma mesra-mesraan aja.

Otakmu itu emang gak jauh-jauh dari yang mesum-mesum begitu ya, Jarno!

Sebentar, aku belum selesai.

Di dalam masyarakat kita, coba yuk kita cermati. Pernah lihat cewek berjalan berdua bergandengan tangan di taman, misalnya?

Pernah

Pernah melihat dua cewek saling suap-suapan, njuk cipika cipiki, njuk saling curhat menagis dan saling memberikan bahu sebagai sandaran?

Pernah

Aneh po ra?

Ora

Dah pernah lihat sebaliknya? Cowok yang melakukan hal itu semua?

Kampret!! Cowok itu pasti hombreng tingkat dewa!!!

Aneh kan?

Ya lah, Pakai banget!!

Paham kenapa cewek = bunga dan lelaki = kumbang? Kumbang lagi berdekatan aja kadang kita ambil batu terus melemparinya, kan? Seolah kita merasa puas banget menggagalkan kumbang yang mau kawin.

Ow, pantesan prostitusi tuh yang kebanyakan dijual adalah bunga. Karena yang dijual adalah keindahan ya??

Iya. Konsumennya aja yang goblok!!! Lha wong ada keindahan, njuk dinikmati, njuk si cowok yang nge-cret-crot, kok yang bayar yang cowok. Rugi!! Keluar modal dua kali lah. Si bunga untung berkali-kali.

Hahaha ancuk koe, Jarno! Kan harga diri bro!!

Emang masih punya?? Harga tubuh keles yang ada!!


Jogokaryan, 161215/0920

0 komentar:

Posting Komentar