Dalam perjalanan menuju ke sana, tampak sepasang bunga
Amarilys tumbuh menyepi di tepi trotoar jalan. Mungkin mereka sedang berduka.
Beberapa saat yang lalu di awal musim penghujan, mereka mendengar kabar berita
tentang saudara mereka di dataran tinggi sana. Miris. Umur mereka tak panjang
dan belum menyumbang ide apa-apa untuk keindahan alam sekitar. Sementara mereka
pun terjebak pada situasi yang memaksa mereka hanya meratap duka.
Ancuk tenan ya, Jarno, ujar Cuplis.
Kamu misuh dan aku yang jadi sasarannya?, sahut Jarno.
Bukan, bukan kamu tapi kamu iya kamu, Cuplis nunjuk sesuatu
yang absurd.
Eh lihat, Plis! Ini kan bunga yang heboh di Facebook itu
tho. Yang tumbuh subur di Gunungkidul tapi terus musnah oleh para manusia.
Iya. Tumben otakmu punya ingatan yang baik.
Iya dong. Kalau tentang uang dan bunga, ingatanku tokcer!
Dasar otak mesum!! Mukamu aja yang alim tapi otakmu mesum
tingkat mucikari.
Hahahaha …. Jaman sekarang ini jaman gila Plis. Kalau gak
gila natural, kita akan dibuat gila konstitusional! Modar po ra kowe, pilih
yang mana?
Ancuk kabeh! Eh, kenapa sih, wanita wanita baik gadis atau
janda atau bahkan gadis tapi bukan janda diasosiasikan sebagai bunga, sementara
lelaki diasosiasikan kumbang? Padahal kan ada juga kumbang betina.
Beuh, tumben pertanyaanmu sedikit berbobot, Plis? Kamu dah
sarapan?
Berisik kowe!! Aku lagi puasa nih. Mempuasakan diri dari segala
nafsu, termasuk makan!
Welah dalah, cewek ayu tenan kae Plis. Termos e lumayan,
Jarno nunjukin seorang cewek yang melintas.
Ndi bro?
Puasa, puasa!!
Sithik thok kok…
Kenapa wanita = bunga dan lelaki = kumbang? Kalau dibalik
gimana?
Lhayo gak bisa! Jelas itu!
Lucu ya?
Iya
Hemm.. ngene iki… bunga sesama bunga, ketika mereka saling
bermesraan bersenggolan bahkan bersetubuh macam bunga di depan kita ini, kita
akan melihatnya sebagai sesuatu yang indah. Bahkan tidak jarang, bunga yang
bersetubuh itu menjadi sebuah simbol kesuburan. Lihat sana di berbagai macam
hiasan, kamu akan temukan hiasan bunga-bunga yang saling tumpang-tindih. Tetapi
sebaliknya, kalau kumbang tumpang-tindih, lhayo mesti lucu. Itu kumbang lagi
kawin. Gak mungkin cuma mesra-mesraan aja.
Otakmu itu emang gak jauh-jauh dari yang mesum-mesum begitu
ya, Jarno!
Sebentar, aku belum selesai.
Di dalam masyarakat kita, coba yuk kita cermati. Pernah
lihat cewek berjalan berdua bergandengan tangan di taman, misalnya?
Pernah
Pernah melihat dua cewek saling suap-suapan, njuk cipika
cipiki, njuk saling curhat menagis dan saling memberikan bahu sebagai sandaran?
Pernah
Aneh po ra?
Ora
Dah pernah lihat sebaliknya? Cowok yang melakukan hal itu
semua?
Kampret!! Cowok itu pasti hombreng tingkat dewa!!!
Aneh kan?
Ya lah, Pakai banget!!
Paham kenapa cewek = bunga dan lelaki = kumbang? Kumbang
lagi berdekatan aja kadang kita ambil batu terus melemparinya, kan? Seolah kita
merasa puas banget menggagalkan kumbang yang mau kawin.
Ow, pantesan prostitusi tuh yang kebanyakan dijual adalah
bunga. Karena yang dijual adalah keindahan ya??
Iya. Konsumennya aja yang goblok!!! Lha wong ada keindahan,
njuk dinikmati, njuk si cowok yang nge-cret-crot, kok yang bayar yang cowok.
Rugi!! Keluar modal dua kali lah. Si bunga untung berkali-kali.
Hahaha ancuk koe, Jarno! Kan harga diri bro!!
Emang masih punya?? Harga tubuh keles yang ada!!
Jogokaryan, 161215/0920
0 komentar:
Posting Komentar