Rencana ini harus berhasil, Jarno!!, bisik Cuplis.
Lilin penerang
strategi Jarno dan Cuplis semakin memendek sebagai pertanda tiada lagi daya
yang besar untuk menerangi rancangan strategi mereka di malam tahun baru 2016. Kesepakatan,
langkah-langkah, sarana dan prasarana, dan mental telah semakin mendekati kata
sepakat diantara keduanya. Waktu eksekusi tinggal beberapa menit lagi. Rumah yang
dituju tidak jauh dari tempat mereka mengatur strategi, kira-kira hanya 10
menit jalan kaki. Sementara itu, tidak jauh dari tempat mereka, gemuruh petasan
menyambar-nyambar di alun-alun desa.
Iya, Cuplis. Rencana ini harus berhasil. Waktunya pun tepat,
malam tahun baru 2016. Aku yakin, semua penghuni rumah itu keluar untuk
merayakan pergantian tahun, Jarno balas berbisik.
Setuju, Jarno! Kita harus hentikan tindakan syirik yang meresahkan
warga desa kita ini.
Jihad!! Allahu Akbar!!, teriak
Jarno.
Allahu Akbar, sahut
Cuplis.
Rencana penggrebekan kita dah tersusun rapi, bukan?
Jelas. Ini mirip dengan film The Raid bro!, Cuplis bangga.
Iya, kita grebek rumah itu. Tinggal beberapa menit lagi nih.
Kita harus siap! Coba kita lihat kembali langkah-langkah penggrebekan kita.
O.K. lihat, langkah awal kita adalah menaklukan penjaga
rumah, pak satpam, dengan obat bius ini. Semoga dia tidur sampai tahun depan. Setelah
itu, kita masuk rumahnya dan langsung ke ruang paling belakang. Di sanalah
praktik syirik itu. Kita buka dengan kunci maling ini kemudian, obrak-abrik
seluruh isi ruangan itu. Jangan ada yang tersisa kalau perlu hancurkan.
Lalu kita pulangnya lewat jalan kita masuk tadi bukan?
Tepat sekali Jarno!! Satpamnya kan pulas tertidur. Jadi aman.
Usahakan riuh sorak-sorai petasan tahun baru bisa melenakan penghuninya!
Sip mantap!! Dan semua praktik ini akan berakhir…
Hahahahahahahahaha, Cuplis
dan Jarno tertawa bersama-sama membayangkan keberhasilan mereka.
Yuk bro, segera eksekusi.
Kamu bawa sapu tangan ini yang sudah ada obat biusnya!! Awas
lho Plis, jangan dihirup sendiri. Goblok kalau kamu lakukan itu.
Kampret lu.. santai aja!!
Mereka berjalan menuju
rumah terbesar di desanya itu, melewati ruang dan waktu. Gemerlap petasan mengiri
langkah mereka.
Wah, bagus ya petasannya!, Cuplis gagal fokus.
Abaikan, Plis. Tujuan kita adalah penggrebekan!
Dan, sampailah mereka
di depan pintu gerbang.
Jarno, coba dicek pintu gerbangnya!
Wah tidak dikunci bro!
Satpamnya?
Jarno, clingak-clinguk
mencari satpam. Dia tidak menemukan. Lalu mereka buka gerbangnya dan masuk! Mereka
berdua berjalan mengitari halaman rumah hingga ke ruang paling belakang, tempat
kegiatan syirik itu!
Wah, Plis, gak ada satpamnya. Ke mana dia ya? Kita bahkan
sudah mencarinya hingga ruang paling belakang ini.
Iya, gak ada … wah bisa gagal rencana penggrebekan kita ini.
Langkah pertama kita kan menaklukan si satpam dengan obat bius ini. Lalu ke
ruangan ini.
Sial!!! Padahal rencana kita sudah disusun sedemikian rupa
sehingga berhasil. Terus kita ngapain ini?
Ngapain ya?? Cuplis
mikir agak lama dalam diam.
Ah, satpam sialan!
Ya sudah, kita pulang saja yuk. Kita coba di waktu lain. Kegagalan
adalah keberhasilan yang tertunda!!
Hemm… sial betul kita mala mini. Ya dah, kita ke alun-alun
desa yuk. Lihat perayaan pergantian tahun.
Ayuk!!
Jogokaryan, 030116/0836
0 komentar:
Posting Komentar